Kebutuhan
untuk mengembangkan website atau aplikasi berbasis web terus berkembang. Saat
ini di Indonesia banyak sekali startup atau perusahaan software yang
menyediakan tempat atau tempat bagi setiap software developer. Web developer
merupakan salah satu pekerjaan untuk membuat software yang dapat dijalankan
dengan bantuan media internet.
Pada
kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang web developer dan tugas apa
saja yang harus dilakukan terkait dengan project aplikasi. Jika kita berbicara
tentang web, tentunya produk akhirnya adalah aplikasi berbasis web yang dapat
dijalankan di berbagai perangkat. Baik di perangkat desktop, seluler, dan
tablet.
WEB
DEVELOPER APA?
Web
developer adalah seorang programmer yang tugas utamanya adalah membuat program
atau aplikasi untuk World Wide Web (WWW) dan dapat beroperasi dengan
menggunakan media internet. Tentunya seorang web developer tahu cara membuat
layar aplikasi dari 0 hingga tahap pengujian.
Tentu
saja, semua pengembang harus memahami semua elemen, fitur, dan fungsi dari kode
program. Pekerjaan ini tentu tidak sesederhana itu, karena membutuhkan keahlian
khusus untuk memahami algoritma, struktur data, dan database bahasa pemrograman
web untuk membuat produk aplikasi web yang optimal.
GAJI
SEORANG WEB DEVELOPER
Menurut
situs Neuvoo, gaji rata-rata seorang web developer di Indonesia adalah Rp
6.000.000 per bulan. Dan jika dihitung setiap tahun menghasilkan nilai nominal
Rp. 72.000.000,-. Untuk jumlah nominal ini, tidak bisa disamakan dengan
masing-masing perusahaan. Di Indonesia sendiri tentunya nilai nominalnya
berbeda-beda tergantung dari kondisi perusahaan dan posisi yang didudukinya.
Faktor
yang paling berpengaruh adalah jalur karir dan pengalaman yang Anda miliki
dalam mengelola berbagai proyek dan berapa banyak portofolio yang bisa Anda
dapatkan. Gaji untuk web developer junior akan sangat berbeda dengan web
developer senior.
PEKERJAAN
WEB DEVELOPER
Selanjutnya kita akan masuk ke topik pembahasan tentang kegiatan web developer yang berhubungan dengan pengembangan perangkat lunak berbasis web. Di dalam web developer sendiri, masih terbagi menjadi beberapa bagian dengan tugas yang berbeda-beda.
Berikut adalah penjelasan dari setiap tugas yang dilakukan.
1. Front end developer
Pengembang antarmuka dituntut untuk menguasai tiga bahasa
pemrograman ini, yaitu HTML, CSS, dan JavaScript. Ketiga hal tersebut merupakan
titik awal untuk mendesain tampilan sebuah website agar dapat dibaca oleh
browser.
Setelah Anda menguasai ketiga hal ini, Anda dapat mengembangkan
keterampilan Anda lebih lanjut dengan mempelajari kerangka kerja yang sangat
berguna untuk menyusun kerangka kerja pengembangan perangkat lunak Anda dengan
cara yang lebih efisien dan terstruktur.
Saat ini, framework yang paling sering digunakan oleh developer
adalah framework JavaScript, yang meliputi Angular.Js, Vue.Js, React.Js,
Ember.Js, dan lain-lain. Selain itu, beberapa perusahaan juga mewajibkan
programmer untuk mahir dalam Ajax dan JQuery.
Pengembang rumah profesional harus memprioritaskan untuk membuat
aplikasi yang mudah digunakan. Dimana, untuk tampilan user interface dan user
experience sangat penting bagi klien atau pelanggan Anda.
2. Backend developer
Jika front end dev bertugas membuat front end aplikasi, pengembang postdoctoral memiliki tugas yang berbeda dari front end. Pengembang postdoctoral adalah orang yang bertanggung jawab untuk merancang, menyusun, membuat dan mengelola persyaratan server, aplikasi, dan basis data (sisi server).
Dengan demikian, tugas
utama pengembang pascadoktoral adalah mengembangkan aplikasi dari dalam, atau
menangani informasi dan data dari pengguna. Jika Anda tertarik dengan pekerjaan
ini, pastikan Anda memiliki kemampuan berpikir kritis dan logika yang kuat.
Untuk pengembang
modern, menguasai bahasa pemrograman PHP adalah wajib, dan SQL adalah
persyaratan database. Jika Anda memiliki proyek yang lebih kompleks dengan
banyak fitur bawaan, tentu saja akan mudah untuk menggunakan kerangka kerja.
Hingga saat ini,
framework PHP yang paling banyak digunakan oleh developer adalah CI
(CodeIgniter) dan Laravel. Sama pentingnya, sebagian besar perusahaan memiliki
kriteria khusus, di mana setiap programmer dapat mengoordinasikan tim
pengembangan menggunakan perangkat lunak pengontrol versi seperti GIT, SVN,
atau CVS.
Dalam pembuatan produk
aplikasi berbasis Web ini, pembuat sebelumnya diharuskan untuk selalu
menggunakan kode program yang tertata rapi, terdokumentasi dengan baik, yaitu
kode yang bersih (tidak ada duplikasi atau plagiarisme).
3. Full stack developer
Pekerjaan ketiga seorang pengembang web adalah pengembang yang ditumpuk penuh, mis. penanggung jawab pembuatan produk aplikasi website, baik depan maupun belakang.
Jadi
pengembang tumpukan penuh memiliki lebih banyak tugas daripada dua tugas di
atas. Dimana developer harus bisa mengoperasikan multifungsi. Sebagian besar
pengembang full-stack biasanya bekerja sebagai pengembang cadangan, tetapi
mereka juga memahami dan ahli dalam pengembang front-end.
Jadi
pekerjaan full stack ini membutuhkan seseorang yang mengerti berbagai bahasa
pemrograman, dari HTML hingga Python. Selain itu, mereka harus dapat menulis
API untuk kebutuhan server dan menggunakan Javascript untuk kebutuhan
pelanggan.